Rabu, 23 Mei 2012

Cuci Rantai




Sebelum melakukannya, kita wajib tahu dulu termasuk jenis apakah rantai yang bakal dibersihkan. Apakah rantai dengan O-ring? Atau tanpa O-ring?
Sebab perbedaan konstruksi tipe rantai ini menentukan cara pembersihan. Tipe rantai ber- O-ring dilengkapi dengan karet berbentuk O sebagai penyekat macam sil bagi pelumas di antara pin rantai. 
Dengan konstruksi ini, kemampuan performa rantai lebih baik dibanding rantai tanpa O-ring. Geraknya lebih lancar dan lebih awet.
Tetapi karena adanya konstruksi O-ring tadi rantai jadi peka terhadap bahan-bahan yang bisa merusak karet. Salah satunya ya minyak tanah yang sifat merusak karetnya jauh lebih kuat dibandingkan bensin.
Bila O-ring terkena minyak tanah dan mengalami kerusakan maka pelumas yang disekat mudah keluar dari pin. Tentu saja umur rantai memendek secara cepat.
Selain minyak tanah, rantai dengan O-ring juga haram disemprot air bertekanan tinggi, apalagi steam atau uap. Sebab tekanan dan steam ini ujung-ujungnya juga merusak sifat karet O-ring dan makin runyam ketika tekanannya menyebabkan pelumas di dalam pin rantai keluar.
Cara terbaik untuk merawat rantai O-ring adalah dengan melakukan pembersihan lewat bantuan sabun. Cuci bagian permukaan yang kotor. Hindari menyikat kuat pada bagian antar pin demi menghindari kerusakan O-ring.
Pembersihan juga bisa menggunakan chain lube atau chain cleaner yang biasanya ditandai dengan keterangan O-ring safe atau aman bagi O-ring. 
Lanjutkan dengan menyeka rantai yang sudah dibersihkan tadi agar secepatnya kering. Jika selesai baru lakukan pemberian pelumas SAE #80 atau 90. Cukup dioleskan terutama pada bagian pin.
Sedangkan untuk rantai tanpa O-ring, proses pembersihan bisa dilakukan lebih mudah. Cara yang digunakan untuk membersihkan rantai O-ring jelas tak bakal berefek negatif ke rantai tanpa O-ring.
Malah untuk proses pencucian, rantai boleh saja direndam dalam cairan pelarut macam minyak tanah atau bensin. Tapi bengkel kebanyakkan menggunakan solar sebagai cairan perendam.
Proses selanjutnya tak berbeda dibanding rantai ber- O-ring, setelah dicuci, rantai lantas diseka agar secepatnya kering kemudian diolesi pelumas SAE #80 atau 90.
Oh ya setelah melumasi, seka pelumas yang berlebihan. Tujuannya adalah mengurangi pelumas ini menyiprat kemana-mana. Tak hanya mengotori kendaraan, pelumas bila mengenai tapak ban jelas bakal mengurangi daya cengkeram dan berpotensi menimbulkan bahaya kecelakaan.
Soal pembersih khusus rantai, produsen pelumas rantai atau chainlube rata-rata sudah mencampurkan bahan pembersih ke produk chainlube–nya. Tetapi jika kotoran yang menempel rantai berlebih tentu lebih optimal jika rantai dibersihkan terlebih dulu secara khusus.
Untuk produk chainlube yang kini beredar di pasaran, sudah cukup banyak. Keberadaannya pun mudah ditemui tak hanya di speedshop, bengkel umum, bahkan di supermarket pun Sobat bisa menemui produk-produk ini.
Beberapa merek chainlube ini adalah MTR, DID, Carrera, Golube, UCU, Revoil, L’JI, AHRS. Saat memilih produk chailube yang baik, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.
Paling utama adalah daya lumasnya. Sebab chainlube kan fungsi utamanya buat melumasi rantai. Daya lumas yang dimaksud adalah kemampuan pelumas memberikan sifat anti gesek kepada logam dalam hal ini rantai. Dengan gesekan yang rendah, kerugian gesek saat transfer energi dari mesin ke roda belakang pun minim.
Setelah itu perlu diperhatikan ketahanan terhadap air. Sebab rantai ketika bekerja rawan terkena air. Kalau gak tahan air, lapisan chainlube mudah tersingkir dan gak ada yang melindungi rantai.
Termasuk juga yang diperlukan dari chainlube adalah daya lekatnya ke rantai. Bahasa gampangnya, gak mudah nyiprat. Sedang sifat teknis terakhir adalah keamanannya buat cat. Maklum, bahan pelumas sedikit banyak pasti mengenai bagian motor lain saat nyiprat. Jika bersifat asam, tentu korosif ke cat. Artinya permukaan pelek atau bodi motor bisa belang-belang kena cipratan chainlube.